Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. (Yoh 1:1-5)

Minggu, 03 April 2011

Yesus Mengusir Roh Jahat dari Orang Gerasa

Markus 5 : 1 - 20
"Pulanglah ke rumahmu,
kepada orang-orang sekampungmu,
dan beritahukanlah kepada mereka
 segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu
dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"
Mrk 5: 19

 1              Lalu sampailah mereka di seberang danau,
                di daerah orang Gerasa.
2              Baru saja Yesus turun dari perahu,
                datanglah seorang yang kerasukan roh jahat
                dari pekuburan
                menemui Dia.
3              Orang itu diam di sana
                dan tidak ada seorang pun lagi
                yang sanggup mengikatnya,
                sekalipun dengan rantai,
4              karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai,
                tetapi rantainya diputuskannya
                dan belenggunya dimusnahkannya,
                sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat
                untuk menjinakkannya.
5              Siang malam ia berkeliaran di pekuburan
                dan di bukit-bukit
                sambil berteriak-teriak
                dan memukuli dirinya dengan batu.
6              Ketika ia melihat Yesus dari jauh,
                berlarilah ia mendapatkan-Nya
                lalu menyembah-Nya,
7              dan dengan keras ia berteriak:
                                 "Apa urusan-Mu dengan aku,
                                hai Yesus,
                                Anak Allah Yang Mahatinggi?
                                Demi Allah,
                                jangan siksa aku!"
8              Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya:
                                "Hai engkau roh jahat!
                                Keluar dari orang ini!"
9              Kemudian Ia bertanya kepada orang itu:
                                "Siapa namamu?"
                Jawabnya:
                                "Namaku Legion,
                                karena kami banyak."
10           Ia memohon dengan sangat
                supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.


11           Adalah di sana
                di lereng bukit
                sejumlah besar babi sedang mencari makan,
12           lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya,
                katanya:
                                "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu,
                                biarkanlah kami memasukinya!"
13           Yesus mengabulkan permintaan mereka.
                Lalu keluarlah roh-roh jahat itu
                dan memasuki babi-babi itu.
                Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu 
                terjun dari tepi jurang ke dalam danau
                dan mati lemas di dalamnya.


14           Maka larilah penjaga-penjaga babi itu
                dan menceriterakan hal itu di kota
                dan di kampung-kampung sekitarnya.
                Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi.
15           Mereka datang kepada Yesus
                dan melihat orang yang kerasukan itu duduk,
                sudah berpakaian
                dan sudah waras,
                orang yang tadinya kerasukan legion itu.
                Maka takutlah mereka.
16           Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu
                menceriterakan kepada mereka
                tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu,
                dan tentang babi-babi itu.
17           Lalu mereka mendesak Yesus
                supaya Ia meninggalkan daerah mereka.


18           Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu,
                 orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta,
                supaya ia diperkenankan menyertai Dia.
19           Yesus tidak memperkenankannya,
                tetapi Ia berkata kepada orang itu:
                                "Pulanglah ke rumahmu,
                                kepada orang-orang sekampungmu,
                                dan beritahukanlah kepada mereka
                                segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu
                                dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"
20           Orang itu pun pergilah
                 dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis
                segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya
                dan mereka semua menjadi heran.

Bacaan yang diberi judul “Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa” dalam Kitab Markus memiliki sinoptik pada Matius 8:28-34 dan Lukas 8:26-39. Dalam Alkitab yang dikeluarkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia sebagai Alkitab Terjemahan Baru, bacaan ini ditulis dalam 4 buah alinea. Ayat 1-10, ayat 11-13, ayat 14-17 dan ayat 18-20. Kita mencoba membahas satu persatu ayat tersebut dan sambil bertanya dalam diri kita sendiri, apa kira-kira maksud dari SabdaNya ini.

Ayat 1-10
Sebelum kita masuk ke dalam ayat ini, kita akan mulai bertanya pada diri kita sendiri, kapan peristiwa ini terjadi. Jika kita baca perikop sebelumnya, maka perikop ini melanjutkan kisah mengenai angin ribut yang diredakan. Hal itu terjadi di atas danau Galilea. Ayat 1 menyatakan bahwa mereka sampai di seberang danau. Mereka di sini merujuk pada Yesus beserta murid-murid-Nya.  Danau yang dimaksudkan adalah danau Galilea. Danau Galilea ini terletak di bagian utara lembah sungai Yordan. Danau ini dikenal juga sebagai Laut Galilea atau Danau Genesaret (Luk 5:1). Orang Roma menyebutnya sebagai Danau Tiberias (Yoh 6:1, 21:1). Mereka  tiba di daerah yang bernama Gerasa menurut Markus, tetapi Matius menyebutkan sebagai Gadara (Mat 8:28).  Jika kita melihat pada peta semasa Yesus, maka akan tampak bahwa Gerasa maupun Gadara berada dalam wilayah yang disebut Dekapolis atau Sepuluh Kota.  Gerasa terletak di sebelah timur Sungai Yordan dan di sebelah selatan danau Galilea. Corak bangunan, penduduk dan gaya hidup mereka terutama mengikuti budaya Yunani. Jika kita membaca ayat selanjutnya, bahwa di kota ini dipiara babi, maka dapat diketahui bahwa daerah ini bukanlah daerah Yahudi, karena Yahudi tidak memelihara babi. Pada kalangan Yahudi, daerah ini merupakan daerah kafir. Topologi daerah ini adalah pesisir pantai dengan perbukitan-perbukitan curam dan jurang yang dalam.
Ayat 2 menjelaskan kepada kita bahwa ketika Yesus beserta rombongan-Nya tiba di Gerasa itu, ada seorang yang kerasukan roh jahat menemui Yesus. Orang ini tinggal di pekuburan, suatu tempat yang akan dihindari oleh orang-orang pada umumnya. Roh jahat atau setan pada masa itu dipandang sebagai penyebab berbagai macam penyakit termasuk penyakit jiwa. Orang yang dikuasai oleh roh jahat dianggap ‘tidak tahir’ sehingga tidak diperkenankan makan atau beribadat bersama orang lain. Masyarakat biasanya menyingkirkan orang-orang yang dianggap tidak tahir itu karena kuatir penyakit yang disebabkan roh jahat itu akan ‘berpindah’ ke mereka.
Dari keterangan yang diperoleh pada ayat 3-5, dapatlah dibayangkan bahwa orang ini kuat sekali, karena tidak dapat diikat dengan rantai, rantai tersebut sering diputuskannya dan belenggu pun dimusnahkan orang ini. Mengapa orang ini dicoba untuk diikat dengan rantai? Karena kepercayaan yang berkembang saat itu adalah roh jahat akan meninggalkan orang yang dirasukinya jika orang tersebut dirantai. Tetapi tampaknya kali ini roh jahat sungguh kuat sehingga tidak kabur ketika orang yang dirasukinya dirantai, malahan memutuskan rantai tersebut. Hal lain yang menunjukkan orang ini memang tidak dalam keadaan normal adalah berteriak-teriak dan memukuli diri dengan batu. Ia juga berkeliaran di pekuburan dan bukit-bukit, tempat yang tidak ditinggali oleh orang-orang pada umumnya.
Ketika orang ini melihat Yesus maka ia berlari mendekat untuk mendapatkan Yesus, menyembah-Nya. Seperti juga dikatakan pada Mrk 3:11, jika roh jahat melihat Yesus, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak ‘Engkaulah Anak Allah’. Kali ini roh jahat itu berteriak ‘Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi, jangan siksa aku!’ setelah Yesus menghardiknya. Suatu pernyataan yang menandakan bahwa roh jahat ini mengenal Yesus dan mengakui kekuasaan-Nya melebihi kekuasaan mereka. Apalagi ketika identitas mereka ditanyakan oleh Yesus, mereka langsung mengakui siapa mereka, yaitu ‘legion’. Legion adalah istilah dalam dunia kemiliteran Romawi yang berarti kelompok pasukan yang terdiri dari enam ribu orang. Suatu kenyataan bahwa roh jahat ini sudah menyerah adalah permohonan mereka untuk tidak diusir dari daerah itu.

Ayat 11-13
Ayat 11 tampak seperti perpindahan pembicaraan dengan menjelaskan mengenai keberadaan babi dalam jumlah besar di sana. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, babi adalah binatang najis menurut tradisi Yahudi. Orang Yahudi di Palestina tidak mungkin memelihara babi. Jika dikatakan bahwa di daerah itu terdapat sejumlah besar babi, maka dapat dipastikan bahwa di daerah itu umumnya dihuni oleh orang-orang asing, non Yahudi. Roh jahat itu memohon kepada Yesus untuk diperbolehkan pindah ke dalam babi-babi tersebut. Yesus mengabulkan permohonan itu. Hal ini mengundang pertanyaan, mengapa Yesus tidak langsung menumpas para roh jahat itu? Tetapi jika kita ingat akan perumpamaan Yesus mengenai gandum dan ilalang, maka kita menyadari bahwa Yesus memberi kesempatan bagi roh jahat itu untuk dapat mengubah hidup mereka. Tetapi apa yang terjadi, babi-babi dengan roh jahat di dalamnya malah terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya.

Ayat 14-17
Perpindahan konteks terjadi lagi di ayat ke 14, kali ini berbicara mengenai para penjaga babi yang berlari dan menceritakan kisah ini kepada orang-orang di kota dan kampung sekitar. Masyarakat keluar dan menyaksikan sendiri bahwa orang yang selama ini kerasukan sudah dapat duduk, berpakaian dan sudah waras. Tetapi masyarakat malahan mendesak Yesus untuk pergi. Dugaan yang ada adalah Yesus membuat kerugian materi bagi mereka, dan mereka tidak melihat suatu berkat yang ada yaitu bahwa orang yang kerasukan roh jahat ini sudah tahir.

Ayat 18-20
Ayat 18 bercerita bahwa Yesus kemudian naik lagi ke dalam perahu, dan dikejar oleh orang yang kerasukan roh jahat tadi, memohon untuk ikut menyertai Yesus. Yesus tidak memperbolehkannya melainkan memintanya untuk mengabarkan kepada semua orang mengenai apa yang telah terjadi pada dirinya dan bahwa Tuhan mengasihaninya. Orang itu mentaati perintah Yesus dan mulai mewartakan di daerah Dekapolis (Sepuluh Kota), suatu daerah dengan persekutuan sepuluh kota yang dihuni oleh orang-orang bukan Yahudi, terletak di sebelah timur Samaria dan Galilea. Bentuk bangunan di kota-kota itu bercorak Yunani dan setiap kota dibangun mengikuti model salah satu kota di Yunani. Orang-orang yang tinggal di situ juga hidup dalam budaya Yunani. Dan tanggapan masyarakat terhadap pewartaannya adalah mereka semua menjadi heran. Heran di sini menandakan ketakjuban dan akhirnya mengarah kepada penerimaan akan Yesus.

Refleksi
Beberapa hal yang dapat menjadi refleksi kita bersama adalah :
  1. Yesus memiliki kuasa atas alam semesta, ketika meredakan angin ribut, tampak bahwa Yesus berkuasa atas alam. Dalam perikop ini, ditunjukkan bahwa Yesus berkuasa juga terhadap roh dari dunia lain.
  2. Ketika orang dengan roh jahat di dalamnya melihat Yesus, mereka segera mengenali Yesus sebagai Anak Allah. Hal ini menjadi perenungan bagi kita, roh jahat atau setan saja dapat mengenali Yesus dan menyadari kekuasaan-Nya yang luar biasa. Apakah kita mengenali-Nya dan mentaati-Nya?
  3. Masyarakat biasanya mengucilkan orang-orang yang tidak ‘normal’ menurut pandangan mereka. Ketika roh jahat memohon agar tidak diusir keluar dari daerah mereka, Yesus mengabulkannya dan memberi kesempatan bagi mereka. Apakah kita juga mau memberi kesempatan kepada orang yang bersalah kepada kita? Ataukah kita cenderung untuk menyingkirkan orang-orang yang dianggap bersalah/tidak normal?
  4. Ketika masyarakat telah melihat sendiri bahwa orang yang kerasukan roh jahat itu dibebaskan, mereka bukannya bersukacita tetapi malahan mengusir Yesus. Bisa jadi karena Yesus dipandang merugikan mereka secara materi. Apakah kita mau bersuka cita atas keselamatan jiwa-jiwa saudara-saudara kita dan tidak melihat pengurbanan harta benda sebagai suatu hal yang sia-sia? 
  5. Ketika orang yang dibebaskan dari roh jahat meminta ijin agar boleh mengikuti Yesus, Yesus menolaknya dan menganjurkannya untuk mewartakan Kabar Gembira itu kepada orang-orang lain. Kita diharapkan menjadi saksi hidup atas karya Cinta Kasih Allah. Maukah kita menjadi pewarta Kabar Gembira itu?


Ditulis oleh Theresia Ratih Sawitridjati


Tidak ada komentar:

Posting Komentar