Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. (Yoh 1:1-5)

Rabu, 16 Maret 2011

Hal Pengabulan Doa

Matius 7:7-12



"Segala sesuatu yang kamu kehendaki 
supaya orang perbuat kepadamu, 
perbuatlah demikian juga kepada mereka."
Mat 7:12a



7              "Mintalah,
                maka akan diberikan kepadamu;
carilah,
maka kamu akan mendapat;
ketoklah,
maka pintu akan dibukakan bagimu.
8              Karena setiap orang yang meminta, menerima
                dan setiap orang yang mencari, mendapat
                dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
9              Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya,
                jika ia meminta roti,
10             atau memberi ular,
                jika ia meminta ikan?
11             Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu,
                apalagi Bapamu yang di sorga!
                Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
12             "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu,
                perbuatlah demikian juga kepada mereka.
                Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.


Manusia akan bergembira jika mendapatkan sesuai dengan keinginan. Dalam hal berdoa pun, manusia cenderung mengharapkan pengabulan doa. Oleh karena itu tidak mengherankan Misa pemyembuhan dan Novena begitu diminati banyak orang Katolik karena mereka membutuhkan pengabulan doa-doa mereka.

Bacaan Injil ini menyejukkan sekali bagi orang yang mengharapkan pengabulan doa-doanya. Saking pentingnya hal pengabulan doa, Yesus mengajarkan : "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." (ayat 7). Tidak tanggung-tanggung, tiga pasang kata kerja dipakai di sini : meminta - memberi; mencari - mendapat; mengetuk - dibukakan. Penggunaan tiga pasang kata kerja ini membuat ajakan ini semakin meyakinkan. Masih ditambah dengan tiga ayat dalam ayat 8-11 yang membuat semakin mantap. Akan tetapi, betapapun menariknya "iklan" seperti ini, banyak orang merasa bahwa halnya tidak sedemikian mulus seperti dikatakan. Banyak orang bersaksi, bahwa mereka sudah meminta, mencari, dan mengetuk, tetapi tetap tidak menerima, tidak mendapat, dan tidak dibukakan.

Mengapa? Ada baiknya merenungkan ayat 12 : “Segala sesuatu yang kamu kehendaki orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka”. Tekanan ternyata bukan pada pengabulan doa, tetapi sikap manusia terhadap sesama. Jadi, jika manusia ingin doanya dikabulkan Tuhan, maka ia harus juga mendengarkan dan memperhatikan permohonan sesamanya, terutama yang lemah. Manusia diminta menjadi kepanjangan tangan Tuhan untuk mengabulkan doa orang lain, dan tentunya orang lain pun akan dipakai Tuhan untuk mengabulkan doanya.

Sudahkah aku menjadi saluran rahmat Allah untuk mengabulkan doa sesamaku ?


Renungan oleh Peter Suriadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar